Membangun Optimisme Membumi
Oleh: Ubaydillah, AN
Jakarta, 21 Januari 2003
Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali kita menemui orang-orang yang memiliki optimisme begitu tinggi untuk meraih suatu prestasi tertentu dan cenderung menganggap enteng segala tantangan yang mungkin menghadang. Namun demikian, dibalik sikap optimisme tersebut tidak jarang kita juga menemukan bahwa orang tersebut cenderung tidak memiliki dasar atau landasan kuat untuk mendukung optimismenya yang terefleksi dalam bentuk minimnya persiapan dan rencana, ketekunan, keras keras, kemampuan yang dimiliki, dst. Akibatnya ia tidak pernah berhasil mencapai prestasi yang tadinya sangat diyakini akan dapat dicapai. Bahkan banyak yang berakhir dengan kekecewaan dan frustrasi mendalam.
Jika menilik kondisi diatas maka pasti akan timbul berbagai pertanyaan dalam benak kita. Apakah salah jika seseorang memiliki optimisme yang tinggi? Jika orang tersebut telah memiliki optimisme, lalu hal-hal apa saja yang bisa menghambatnya sehingga gagal mewujudkan cita-cita atau impiannya? Hal-hal inilah yang akan dicoba untuk dibahas dalam artikel ini.
Membumi
Selamanya anda tidak bisa melepaskan diri dari keterikatan waktu. Masa lalu telah menjadi sejarah. Ia memberi banyak pelajaran tentang suatu hal yang membedakan tetapi jangan sampai anda hidup di dalamnya dan terlilit belenggunya. Sementara masa depan masih berupa wilayah yang penuh misteri dan keajaiban. Masa lalu adalah peta tentang dari mana anda dan masa depan merupakan wilayah tentang kemana anda. Maka tugas anda adalah menggoreskan pena imajinasi tentang masa depan di atas kertas sejarah masa lalu.
Optimisme akan masa depan tidak dibangun di atas harapan utopis atau impian kosong karena harapan dan impian seperti itu bersifat gratis dan bisa dimiliki oleh semua orang dalam jumlah sebanyak mungkin. Kalau sekedar bicara harapan dan impian, tentu semua orang ingin makmur, hidup enak, berfoya-foya, terhormat dan digolongkan ahli surga. Namun dalam kenyataan berapa persen yang bisa mewujudkan impian tersebut? Anda pasti tahu jawabannya.
Masa depan harus dibangun dengan optimisme alamiah yang membumi dan hanya bisa dijawab oleh kualitas pribadi anda untuk menggunakan masa sekarang ini. Bagaimana cara anda mengisi hari-hari anda di masa sekarang sebenarnya itulah sketsa paling reliable untuk memahami masa depan anda.
Langkah Alamiah
Bagaimana caranya anda membangun optimisme yang membumi? Ikuti langkah alamiah berikut:
1. Keyakinan
Keyakinan seperti apakah yang dibutuhkan saat anda mendesain masa depan? Anda membutuhkan keyakinan faktual sebagai alasan mengapa anda memiliki optimisme yang kuat. Dengan kata lain, jika anda memahami tahapan persoalan dari konsepnya yang paling utuh, berarti anda sudah memahami bagaimana persoalan tersebut akan berakhir. Dale Carnegie menyebutnya ilmu pengetahuan khusus, yaitu pemahaman menyeluruh tentang suatu hal yang spesifik. Ilmu pengetahuan khusus inilah yang menempati level hukum wajib untuk anda cari, yaitu ilmu tentang keadaan hidup anda.
Oleh karena itu milikilah alasan-alasan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu hasil sehingga anda merasa layak untuk yakin. Berilah diri anda alasan yang kuat, mengapa anda pantas memiliki keyakinan tentang suatu hal. Batas anda untuk yakin dan ragu-ragu terkadang lebih sering berupa batas kemampuan anda untuk mengetahui bagaimana sesuatu terjadi (how something happens). Para pakar manajemen menyebutnya sebagai kemampuan untuk memahami hasil akhir. Oleh karena itu dibutuhkan data akurat, informasi perkembangan operasional, dan standarisasi solusi bagi kerumitan tekhnis. Dan terus terang, ketika sudah bicara standarisasi, maka referensinya adalah pengalaman dan pengetahuan. Layaknya makhluk lain, anda pun punya data pengalaman tentang “power of story” yang dapat anda jadikan sebagai referensi.
Selain keyakinan faktual, anda membutuhkan keyakinan mental terutama ketika anda sedang menghadapi pekerjaan yang sifatnya start – up. Mengapa anda membutuhkannya? Seluruh dalil kehidupan menunjukkan “life is game”, meskipun tidak berarti main-main atau sandiwara belaka. Andalah sebagai pemain utama sekaligus penonton. Ketika anda tidak memiliki keyakinan mental maka sangat bisa dipastikan karakter yang anda presentasikan di atas panggung kehidupan ini sulit menciptakan kepuasan internal dan tidak memiliki daya tarik untuk merebut apresiasi penonton.
Bagaimana orang lain memberlakukan anda diawali dari bagaimana anda memberlakukan diri anda. Jika anda tidak yakin bahwa anda memiliki kemampuan untuk bermain secara utuh, maka karakter hidup yang anda peragakan adalah karakter ragu-ragu untuk sukses. Dalam teori Samurai, prajurit yang biasanya membunuh musuh adalah prajurit yang punya persiapan penuh untuk mati. Sebaliknya prajurit yang biasanya tertikam oleh pedang musuh adalah mereka yang keyakinannya setengah-setengah. Agama menyebutnya dengan istilah “faith” yang berarti “substance” atau “the peach of real”.
Keyakinan bahwa anda memiliki kemampuan meraih sukses melahirkan pribadi yang puas terhadap kehidupan dan oleh karena itu energi yang dihasilkan bersifat positif. Energi inilah yang akan melindungi keyakinan anda dari virus yang berupa keragu-raguan, rasa tidak berdaya, pesimisme tidak beralasan, rasa khawatir yang berlebihan terhadap tahayul ‘ jangan-jangan’ dan distraksi yang menyebabkan anda terseret dari garis fokus hidup anda. Anda menjadi mudah tergoda oleh banyaknya intimidasi orang atau keadaan karena kaki anda belum sepenuhnya menginjak di atas tanah realitas kehidupan. Selain itu, karakter hidup yang tidak kental juga tidak memiliki daya tarik terhadap orang lain. Pebisnis dengan keyakinan tinggi terkadang bisa merebut pelanggan dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan harga yang ditawarkan oleh pebisnis amatiran.
2. Kontrol Diri
Kontrol diri erat kaitannya dengan bagaimana anda menggunakan pilihan hidup. Disadari atau pun tidak, selama hidup anda selalu disodorkan sejumlah pilihan seiring dengan detak jantung anda. Mana yang akan anda pilih, anda jengkel karena keadaan semrawut atau karena anda jengkel sehingga keadaan menjadi semrawut. Pilihan seluruhnya di tangan anda. Anda berpikir negatif karena keadaan yang negatif atau karena anda berpikir negatif sehingga keadaan menjadi negatif. Terus terang sebagai manusia biasa terkadang anda sering tergelincir ke dalam situasi hidup bahwa realitas adalah monster yang memberi anda kepastian sehingga di hadapannya anda tidak sempat menyadari bahwa realitas adalah hasil pilihan anda.
Ketika kontrol diri tidak lagi berada pada kesadaran bahwa realitas adalah hasil dari akumulasi pilihan maka optimisme mulai meninggalkan anda karena energi yang bekerja membentuk format hidup anda berupa energi negatif. Saat itulah anda tergoda untuk memilih keyakinan bahwa lebih besar tentangan ketimbang kemampuan; lebih banyak problem ketimbang solusi; hutang melebihi jumlah pemasukan; keterbatasan lebih berkuasa ketimbang keunggulan anda; dan semua yang anda lakukan pantas dianggap kenihilan belaka.
Kondisi tersebut mungkin persis seperti yang pernah dirasakan oleh seorang presiden Amerika ketika negaranya nyaris amburuk tertimbun krisis. Napoleon Hill, sang penasehat pribadi dipanggil untuk berbicara tentang solusi. Saran pertama yang keluar dari mulut pengarang legendaris ini adalah agar sang presiden mengeluarkan “Undang-Undang Wajib Optimisme” melawan krisis. Bahwa bangsa Amerika adalah bangsa besar dan punya asset yang besarnya melebihi krisis sehingga tidak ada alasan sedikit pun yang membenarkan untuk menyerah. Undang-undang tersebut harus disosialisasikan melalui media massa, lembaga swasta dan pemerintah agar rakyat Amerika menjadi “pede” menatap masa depannya. Napoleon-lah yang akhirnya menulis: “Effort only fully releases its reward after a person refuses to quit”. Jangan heran jika keturunan Amerika sampai kini punya self – confidence lebih besar dari bangsa lain.
Merujuk nasehat Napoleon yang punya andil besar terhadap SDM Amerika, maka kesadaran yang anda butuhkan untuk membangun optimisme berupa kesadaran The Law of Farmer (Hukum Petani). Hukum Petani memberi isyarat bahwa tidak ada effect tanpa cause yang bukan sembarang cause tetapi cause yang didukung oleh pengetahuan anda tentang bibit unggul, tanah yang subur dan kecocokan musim selain juga dibutuhkan sistem perawatan. Rawatlah benih yang anda taburkan di atas tanah yang sudah anda yakini kesuburan dan kecocokan musimnya dengan menaburkan pupuk dan pengairan yang cukup. Untuk diri anda, berilah pupuk yang mereknya bernama fokus, komitmen pada tujuan akhir, konsistensi, atau determinasi. Setelah semua anda berikan, istirahatah yang cukup.
3. Kohesi
Lingkungan memiliki energi, roh, atau power untuk membentuk anda meskipun akhirnya keputusan tetap di tangan anda. Lingkungan bagaikan penasehat tanpa jabatan. Sayangnya, anda secara alami cenderung terbawa larut oleh lingkungan tanpa keputusan yang kuat untuk menciptakan seleksi. Akibatnya anda menjadi sosok yang diciptakan oleh lingkungan. Sehingga jadilah anda sosok yang biasa-biasa saja dan tidak pernah menempati wilayah posisi decision maker meskipun untuk persoalan anda sebagai the person.
Tidak semua energi yang dikeluarkan lingkungan memiliki daya tarik ke hal-hal negatif tetapi kesalahan tentang lingkungan terjadi ketika anda mengabaikan prinsip dasar kebenaran alamiah bahwa dunia ini diciptakan dari hukum partnership, kerja sama bukan sama-sama kerja atau hukum Salome, satu piring untuk semua orang. Maksudnya jika anda hanya memiliki satu lingkungan yang sangat terbatas, maka lingkungan itulah yang menjadi identitas anda. Ibaratnya, seperti katak di dalam tempurung. Padahal satu gagasan hidup menuntut aplikasi sekian perangkat di mana masing-masing perangkat ikut andil sesuai kekuatannya.
Terhadap lingkungan, pilihan yang paling bijak adalah, mulailah untuk menemukan lingkungan kondusif untuk pengembangan anda dan jika anda belum atau tidak menemukannya, maka ciptakan sendiri, meskipun keberadaanya di dalam diri. Ciri umum yang menonjol untuk lingkungan kondusif adalah ketika kohesi yang membentuknya didasarkan pada kebenaran alamiah baik cara atau substansinya dan semangat yang dikobarkan adalah perjuangan gagasan yang berarti kesadaran terhadap hukum petani.
Sekokoh apapun konstruksi lingkungan jika substansinya melawan kebenaran alamiah maka hasil akhirnya tidak jauh dengan lingkungan yang dikelola dengan cara-cara melawan kebenaran meskipun bersubstansi benar. Di samping itu lingkungan yang tidak menaruh dukungan utuh terhadap perkembangan anda, sama artinya dengan belenggu. Jika anda tidak menemukan celah yang terbuka untuk mematangkan gagasan perjuangan hidup di rumah, carilah sahabat seperjuangan di luar rumah. Jika sahabat anda tidak bisa menjadi sumber kekuatan untuk pengembangan profesi atau karir atau keuangan, temukan pasangan di tempat lain.
Dengan memahami cara-cara di atas, maka penulis berharap bahwa anda dapat membangun optimisme yang membumi sehingga tidak terjadi frustrasi karena anda gagal mencapai apa yang anda inginkan. Selamat mencoba dan semoga berguna.
Jakarta, 21 Januari 2003
Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali kita menemui orang-orang yang memiliki optimisme begitu tinggi untuk meraih suatu prestasi tertentu dan cenderung menganggap enteng segala tantangan yang mungkin menghadang. Namun demikian, dibalik sikap optimisme tersebut tidak jarang kita juga menemukan bahwa orang tersebut cenderung tidak memiliki dasar atau landasan kuat untuk mendukung optimismenya yang terefleksi dalam bentuk minimnya persiapan dan rencana, ketekunan, keras keras, kemampuan yang dimiliki, dst. Akibatnya ia tidak pernah berhasil mencapai prestasi yang tadinya sangat diyakini akan dapat dicapai. Bahkan banyak yang berakhir dengan kekecewaan dan frustrasi mendalam.
Jika menilik kondisi diatas maka pasti akan timbul berbagai pertanyaan dalam benak kita. Apakah salah jika seseorang memiliki optimisme yang tinggi? Jika orang tersebut telah memiliki optimisme, lalu hal-hal apa saja yang bisa menghambatnya sehingga gagal mewujudkan cita-cita atau impiannya? Hal-hal inilah yang akan dicoba untuk dibahas dalam artikel ini.
Membumi
Selamanya anda tidak bisa melepaskan diri dari keterikatan waktu. Masa lalu telah menjadi sejarah. Ia memberi banyak pelajaran tentang suatu hal yang membedakan tetapi jangan sampai anda hidup di dalamnya dan terlilit belenggunya. Sementara masa depan masih berupa wilayah yang penuh misteri dan keajaiban. Masa lalu adalah peta tentang dari mana anda dan masa depan merupakan wilayah tentang kemana anda. Maka tugas anda adalah menggoreskan pena imajinasi tentang masa depan di atas kertas sejarah masa lalu.
Optimisme akan masa depan tidak dibangun di atas harapan utopis atau impian kosong karena harapan dan impian seperti itu bersifat gratis dan bisa dimiliki oleh semua orang dalam jumlah sebanyak mungkin. Kalau sekedar bicara harapan dan impian, tentu semua orang ingin makmur, hidup enak, berfoya-foya, terhormat dan digolongkan ahli surga. Namun dalam kenyataan berapa persen yang bisa mewujudkan impian tersebut? Anda pasti tahu jawabannya.
Masa depan harus dibangun dengan optimisme alamiah yang membumi dan hanya bisa dijawab oleh kualitas pribadi anda untuk menggunakan masa sekarang ini. Bagaimana cara anda mengisi hari-hari anda di masa sekarang sebenarnya itulah sketsa paling reliable untuk memahami masa depan anda.
Langkah Alamiah
Bagaimana caranya anda membangun optimisme yang membumi? Ikuti langkah alamiah berikut:
1. Keyakinan
Keyakinan seperti apakah yang dibutuhkan saat anda mendesain masa depan? Anda membutuhkan keyakinan faktual sebagai alasan mengapa anda memiliki optimisme yang kuat. Dengan kata lain, jika anda memahami tahapan persoalan dari konsepnya yang paling utuh, berarti anda sudah memahami bagaimana persoalan tersebut akan berakhir. Dale Carnegie menyebutnya ilmu pengetahuan khusus, yaitu pemahaman menyeluruh tentang suatu hal yang spesifik. Ilmu pengetahuan khusus inilah yang menempati level hukum wajib untuk anda cari, yaitu ilmu tentang keadaan hidup anda.
Oleh karena itu milikilah alasan-alasan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu hasil sehingga anda merasa layak untuk yakin. Berilah diri anda alasan yang kuat, mengapa anda pantas memiliki keyakinan tentang suatu hal. Batas anda untuk yakin dan ragu-ragu terkadang lebih sering berupa batas kemampuan anda untuk mengetahui bagaimana sesuatu terjadi (how something happens). Para pakar manajemen menyebutnya sebagai kemampuan untuk memahami hasil akhir. Oleh karena itu dibutuhkan data akurat, informasi perkembangan operasional, dan standarisasi solusi bagi kerumitan tekhnis. Dan terus terang, ketika sudah bicara standarisasi, maka referensinya adalah pengalaman dan pengetahuan. Layaknya makhluk lain, anda pun punya data pengalaman tentang “power of story” yang dapat anda jadikan sebagai referensi.
Selain keyakinan faktual, anda membutuhkan keyakinan mental terutama ketika anda sedang menghadapi pekerjaan yang sifatnya start – up. Mengapa anda membutuhkannya? Seluruh dalil kehidupan menunjukkan “life is game”, meskipun tidak berarti main-main atau sandiwara belaka. Andalah sebagai pemain utama sekaligus penonton. Ketika anda tidak memiliki keyakinan mental maka sangat bisa dipastikan karakter yang anda presentasikan di atas panggung kehidupan ini sulit menciptakan kepuasan internal dan tidak memiliki daya tarik untuk merebut apresiasi penonton.
Bagaimana orang lain memberlakukan anda diawali dari bagaimana anda memberlakukan diri anda. Jika anda tidak yakin bahwa anda memiliki kemampuan untuk bermain secara utuh, maka karakter hidup yang anda peragakan adalah karakter ragu-ragu untuk sukses. Dalam teori Samurai, prajurit yang biasanya membunuh musuh adalah prajurit yang punya persiapan penuh untuk mati. Sebaliknya prajurit yang biasanya tertikam oleh pedang musuh adalah mereka yang keyakinannya setengah-setengah. Agama menyebutnya dengan istilah “faith” yang berarti “substance” atau “the peach of real”.
Keyakinan bahwa anda memiliki kemampuan meraih sukses melahirkan pribadi yang puas terhadap kehidupan dan oleh karena itu energi yang dihasilkan bersifat positif. Energi inilah yang akan melindungi keyakinan anda dari virus yang berupa keragu-raguan, rasa tidak berdaya, pesimisme tidak beralasan, rasa khawatir yang berlebihan terhadap tahayul ‘ jangan-jangan’ dan distraksi yang menyebabkan anda terseret dari garis fokus hidup anda. Anda menjadi mudah tergoda oleh banyaknya intimidasi orang atau keadaan karena kaki anda belum sepenuhnya menginjak di atas tanah realitas kehidupan. Selain itu, karakter hidup yang tidak kental juga tidak memiliki daya tarik terhadap orang lain. Pebisnis dengan keyakinan tinggi terkadang bisa merebut pelanggan dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan harga yang ditawarkan oleh pebisnis amatiran.
2. Kontrol Diri
Kontrol diri erat kaitannya dengan bagaimana anda menggunakan pilihan hidup. Disadari atau pun tidak, selama hidup anda selalu disodorkan sejumlah pilihan seiring dengan detak jantung anda. Mana yang akan anda pilih, anda jengkel karena keadaan semrawut atau karena anda jengkel sehingga keadaan menjadi semrawut. Pilihan seluruhnya di tangan anda. Anda berpikir negatif karena keadaan yang negatif atau karena anda berpikir negatif sehingga keadaan menjadi negatif. Terus terang sebagai manusia biasa terkadang anda sering tergelincir ke dalam situasi hidup bahwa realitas adalah monster yang memberi anda kepastian sehingga di hadapannya anda tidak sempat menyadari bahwa realitas adalah hasil pilihan anda.
Ketika kontrol diri tidak lagi berada pada kesadaran bahwa realitas adalah hasil dari akumulasi pilihan maka optimisme mulai meninggalkan anda karena energi yang bekerja membentuk format hidup anda berupa energi negatif. Saat itulah anda tergoda untuk memilih keyakinan bahwa lebih besar tentangan ketimbang kemampuan; lebih banyak problem ketimbang solusi; hutang melebihi jumlah pemasukan; keterbatasan lebih berkuasa ketimbang keunggulan anda; dan semua yang anda lakukan pantas dianggap kenihilan belaka.
Kondisi tersebut mungkin persis seperti yang pernah dirasakan oleh seorang presiden Amerika ketika negaranya nyaris amburuk tertimbun krisis. Napoleon Hill, sang penasehat pribadi dipanggil untuk berbicara tentang solusi. Saran pertama yang keluar dari mulut pengarang legendaris ini adalah agar sang presiden mengeluarkan “Undang-Undang Wajib Optimisme” melawan krisis. Bahwa bangsa Amerika adalah bangsa besar dan punya asset yang besarnya melebihi krisis sehingga tidak ada alasan sedikit pun yang membenarkan untuk menyerah. Undang-undang tersebut harus disosialisasikan melalui media massa, lembaga swasta dan pemerintah agar rakyat Amerika menjadi “pede” menatap masa depannya. Napoleon-lah yang akhirnya menulis: “Effort only fully releases its reward after a person refuses to quit”. Jangan heran jika keturunan Amerika sampai kini punya self – confidence lebih besar dari bangsa lain.
Merujuk nasehat Napoleon yang punya andil besar terhadap SDM Amerika, maka kesadaran yang anda butuhkan untuk membangun optimisme berupa kesadaran The Law of Farmer (Hukum Petani). Hukum Petani memberi isyarat bahwa tidak ada effect tanpa cause yang bukan sembarang cause tetapi cause yang didukung oleh pengetahuan anda tentang bibit unggul, tanah yang subur dan kecocokan musim selain juga dibutuhkan sistem perawatan. Rawatlah benih yang anda taburkan di atas tanah yang sudah anda yakini kesuburan dan kecocokan musimnya dengan menaburkan pupuk dan pengairan yang cukup. Untuk diri anda, berilah pupuk yang mereknya bernama fokus, komitmen pada tujuan akhir, konsistensi, atau determinasi. Setelah semua anda berikan, istirahatah yang cukup.
3. Kohesi
Lingkungan memiliki energi, roh, atau power untuk membentuk anda meskipun akhirnya keputusan tetap di tangan anda. Lingkungan bagaikan penasehat tanpa jabatan. Sayangnya, anda secara alami cenderung terbawa larut oleh lingkungan tanpa keputusan yang kuat untuk menciptakan seleksi. Akibatnya anda menjadi sosok yang diciptakan oleh lingkungan. Sehingga jadilah anda sosok yang biasa-biasa saja dan tidak pernah menempati wilayah posisi decision maker meskipun untuk persoalan anda sebagai the person.
Tidak semua energi yang dikeluarkan lingkungan memiliki daya tarik ke hal-hal negatif tetapi kesalahan tentang lingkungan terjadi ketika anda mengabaikan prinsip dasar kebenaran alamiah bahwa dunia ini diciptakan dari hukum partnership, kerja sama bukan sama-sama kerja atau hukum Salome, satu piring untuk semua orang. Maksudnya jika anda hanya memiliki satu lingkungan yang sangat terbatas, maka lingkungan itulah yang menjadi identitas anda. Ibaratnya, seperti katak di dalam tempurung. Padahal satu gagasan hidup menuntut aplikasi sekian perangkat di mana masing-masing perangkat ikut andil sesuai kekuatannya.
Terhadap lingkungan, pilihan yang paling bijak adalah, mulailah untuk menemukan lingkungan kondusif untuk pengembangan anda dan jika anda belum atau tidak menemukannya, maka ciptakan sendiri, meskipun keberadaanya di dalam diri. Ciri umum yang menonjol untuk lingkungan kondusif adalah ketika kohesi yang membentuknya didasarkan pada kebenaran alamiah baik cara atau substansinya dan semangat yang dikobarkan adalah perjuangan gagasan yang berarti kesadaran terhadap hukum petani.
Sekokoh apapun konstruksi lingkungan jika substansinya melawan kebenaran alamiah maka hasil akhirnya tidak jauh dengan lingkungan yang dikelola dengan cara-cara melawan kebenaran meskipun bersubstansi benar. Di samping itu lingkungan yang tidak menaruh dukungan utuh terhadap perkembangan anda, sama artinya dengan belenggu. Jika anda tidak menemukan celah yang terbuka untuk mematangkan gagasan perjuangan hidup di rumah, carilah sahabat seperjuangan di luar rumah. Jika sahabat anda tidak bisa menjadi sumber kekuatan untuk pengembangan profesi atau karir atau keuangan, temukan pasangan di tempat lain.
Dengan memahami cara-cara di atas, maka penulis berharap bahwa anda dapat membangun optimisme yang membumi sehingga tidak terjadi frustrasi karena anda gagal mencapai apa yang anda inginkan. Selamat mencoba dan semoga berguna.
Membangun Kepemimpinan Hidup
Apakah kepemimpinan itu bakat yang dibawa sejak lahir atau diciptakan melalui proses pembelajaran? Perdebatan tersebut sebenarnya sudah berakhir dengan kesimpulan bahwa seorang pemimpin harus diciptakan melalui proses pembelajaran, pelatihan, atau pendidikan. Kesimpulan itu punya dalih sangat kuat termasuk salah satunya berupa The Law of Universe bahwa setiap orang akan dinobatkan menjadi pemimpin terlepas ia siap atau tidak siap. Dalam kehidupan anda, yang paling hampir bisa dipastikan, anda akan menjadi pemimpin keluarga.Setiap orang ditakdirkan menjadi pemimpin meskipun pada saat yang sama setiap orang membutuhkan pemimpin ketika ia harus berhadapan untuk menciptakan solusi hidup di mana kemampuan, keahlian, dan kekuatannya dibatasi oleh sekat yang ia ciptakan sendiri dalam posisinya sebagai bagian dari komunitas. Tidak saja negara yang diwarnai demontrasi brutal, tetapi institusi keluarga pun jika kepemimpinan tidak ditemukan, maka kesanggupannya hanya melahirkan bayi-bayi biologis tanpa warisan nilai.
Seberat apapun tugas anda sebagai pemimpin, terlepas dari formal – non formalnya atau skala besar – kecilnya, maka yang perlu anda lakukan adalah menciptakan persiapan sempurna menjelang peluang menjadi pemimpin datang. Persiapan adalah bagian dari solusi mental sebelum solusi konkrit harus anda lakukan. Bahkan seringkali peluang apapun baru bisa anda dapatkan setelah anda memiliki persiapan mental yang layak untuk menerimanya. Sayangnya bagi sebagain besar individu terkadang justru peluang yang dikejar habis-habisan sementara persiapan mental tidak dilakukan. Contoh kecil misalnya saja dalam pernikahan. Kenyataannya, faktor yang menjadi tolak ukur bagi suatu pernikahan bukanlah usia atau materi meskipun keduanya syarat mutlak, tetapi tetapi lebih itu adalah persiapan untuk menerima moment tersebut.
Menyangkut masalah persiapan maka pilihan sepenuhnya berada di bawah kontrol anda; apakah anda mempersiapkan diri sebagai pemimpin atau sama sekali tidak mempersiapkannya. Moment tersebut akan menjemput anda dan konsekuensinya tergantung dari pilihan yang anda ciptakan. Karena kepemimpinan hidup berupa achievement, bukan gift, maka yang perlu anda persiapkan adalah melakukan perbaikan kepemimpinan dari dalam diri anda. Tentang bagaimana proses alamiah yang harus anda jalani, ikutilah beberapa langkah berikut:
1. Belajar Siap Dipimpin
Dalam hal kepemimpinan, dunia ini hanya memberikan dua pilihan antara anda dipimpin atau memimpin sesuai dengan kapabilitas, kualitas, dan kekuatan anda. Kekacauan akan segera terjadi ketika anda dipimpin tetapi melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan pemimpin atau sebaliknya.
Untuk menjadi pemimpin, maka anda harus mengawalinya dengan kesiapan untuk mau dipimpin. Dalam organisasi, bawahan yang tidak siap dipimpin akan kehilangan kesempatan emas untuk mempelajari bagaimana kelak ia akan menjadi seorang pemimpin. Seluruh waktu dan energinya dihabiskan hanya untuk menciptakan reaksi-reaksi sesaat yang sia-sia. Di bidang politik seringkali terjadi kepemimpinan yang diraih dengan cara yang melupakan proses kesiapan dipimpin akan berakhir dengan cara yang sama dengan ketika ia mendapatkannya.
Sebelum anda memimpin orang lain, maka wujud dari kesiapan untuk dipimpin adalah begaimana memimpin diri anda (Personal Mastery). Wilayah yang harus anda kuasai adalah self understanding (pemahaman diri) dan self management (pengelolaan diri) yang meliputi perangkat nilai hidup, tujuan hidup, misi hidup anda. Kedua kemampuan tersebut akan mengantarkan anda menuju pola kehidupan beradab dan efektif. Dengan kata lain, self understanding dan self management pada saat anda dipimpin akan menciptakan tradisi hidup sehat di mana fokus adalah tujuan akhir, bukan lagi egoisme posisi jangka pendek tetapi realisasi misi. Jika tujuan akhir anda adalah kemajuan dan kebahagian, maka tinggalkan tradisi “Ngerumpi” tentang begitu jelasnya kesalahan hidup yang dilakukan oleh pemimpin anda sehingga akan menjadikan anda kabur melihat sesuatu yang perlu anda lengkapi untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin.
2. Belajar Mampu Memimpin
Sebutan pemimpin terlepas dari perbedaan definisi, perbedaan status formal dan non-formal, perbedaan strata atau job title-nya, mengarah pada satu pemahaman sebagai sumber solusi suatu urusan. Jadi pemimpin adalah orang yang isi pikirannya berupa solusi bukan masalah yang ia rasakan. Maka syarat mutlak yang bersifat fundamental adalah memiliki paket keahlian dan paket kekuatan. Paket keahlian merujuk pada kualitas personal yang sifatnya internal mulai dari skill, knowledge, attitude, atau lainnya sedangkan paket kekuatan merujuk pada power yang bisa berbentuk kekayaan, networking, atau mungkin kekuatan fisik. Keahlian berguna untuk memimpin kelompok ahli sementara kekuatan berguna untuk memimpin khalayak umum.
Kedua paket tersebut yang menjadikan pemimpin sebagai pemilik suatu urusan bukan lagi menjadi bagiannya, mulai dari urusan pribadi, khalayak, system, atau kiblat hidup orang banyak. Karena sebagai pemilik urusan, maka harga seorang pemimpin senilai dengan harga jumlah orang – orang
yang dipimpinnya. Satu Mahatma Gandhi atau satu Soekarno nilainya sama dengan jutaan manusia yang mengkuasakan urusan kehidupan kepadanya.
Di dunia ini tidak ditemukan calon pemimpin yang siap pakai. Tetapi bisa diselesaikan dengan cara belajar mengembangkan diri. Pemimpin yang berhenti mengembangkan keahlian dan kekuatannya maka akan muncul fenomena di mana tantangan kepemimpinan lebih besar dari kapasitasnya
sehingga akan cepat sampai pada titik di mana ia harus di-disqualified-kan untuk segera diganti. Mengapa? Karena semua keputusan yang dihasilkan dari kepemimpinannya ibarat bumbu ayam goreng yang hanya dipoleskan pada permukaan sehingga rasanya tidak menyeluruh atau meresap hingga ke dalam daging ayam tersebut.
Setiap orang tua pernah menjadi anak-anak, setiap atasan pernah menjadi bawahan tetapi tidak semua orang tua dan atasan mampu memimpin ketika ia dinobatkan menjadi pemimpin. Banyak alasan mengapa hal itu terjadi yang antara lain karena keputusan kepemimpinannya kehilangan konteks
atau keahlian dan kekuatan memimpin yang digunakan sudah tidak lagi berlaku pada zamannya alias sudah kadaluwarsa. Ketika anda memimpin pahamilah isi pikiran anda ketika menjadi bawahan; ketika anda menjadi atasan jangan lantas melupakan bagaimana anda dahulu menjadi bawahan. Selain itu gunakan keahlian dan kekuatan yang masih relevan untuk kondisi saat itu.
3. Materi Kepemimpinan
Institusi atau organisasi apapun yang anda pimpin, termasuk kehidupan anda, membutuhkan materi yang bisa dipelajari untuk kemudian diajarkan kepada pihak yang anda pimpin. Karena semua orang sudah ditakdirkan menjadi pemimpin, maka secara pasti anda memiliki materi kepemimpinan hidup yang bisa diajarkan. Kendalanya, di manakah file materi hidup itu anda simpan? Filing materi yang tidak sistematik akan menyulitkan anda untuk me-recall-nya ketika materi tersebut harus anda ajarkan. Karena tidak anda temukan file-nya, maka setiap kesalahan orang yang anda pimpin akhirnya diselesaikan tergantung mood.
Kenyataan membuktikan, ketika orang tua tidak menemukan file materi untuk diajarkan kepada putra-putrinya; ketika atasan tidak menemukan file materi untuk diajarkan kepada bawahannya, maka putra-putri atau bawahan anda akan diajar oleh pihak lain. Hal ini tidak menjadi masalah selama pengajaran pihak lain mendukung harapan anda, tetapi bagaimana kalau pengajarannya bertentangan seratus persen dengan nilai, keyakinan, visi, misi anda? Bukan lagi sekedar persoalan yang pantas disalahkan tetapi juga terkadang memalukan. Putra-putri perlu dididik, bukan sekedar diberi makan; bawahan perlu diberdayakan, bukan sekedar diawasi sebab anda di mata mereka adalah pemimpin yang berarti “The world”.
Di bidang bisnis anda pasti sudah mengenal produk perusahaan raksasa bernama Coca Cola, di mana Roberto Goizueto menjadi CEO-nya. Sebagai CEO, ia dikenal sebagai sosok yang sering menceritakan kepada bawahan mengenai bagaimana kehidupan pribadinya di masa muda bersama sang kakek yang menekankan pentingnya cash flow dan kesederhanaan. Begitu juga Phil Knight, CEO dan Chairman NIKE, yang selalu mengobarkan semangat kemenangan perusahaan yang dipimpinnya itu. Di bidang politik, Martin Luther yang dengan pidatonya berjudul “I Have a Dream” telah memobilisasi power image mengenai kesetaraan kulit hitam dan putih di Amerika. Noel M. Tichy dalam artikel yang diterbitkan oleh The Drucker Foundation and Jossey-Bass, Inc, 1997, menyebutnya dengan istilah “The Power of Story Telling”.
Bagi orang tua, materi yang anda ajarkan kepada putra-putri itu punya daya akses langsung ke karakter melalui alam bawah sadar. Inilah sebenarnya makna yang harus dipahami ketika anda setuju bahwa keluarga punya peranan penting membentuk karakter anak. Terkadang anda tertipu dengan rule of habit yang sudah habis masa berlakunya yang mengatakan bahwa buah akan jatuh tidak jauh dari pohonnya. Padahal ada angin kencang yang membawa buah itu jatuh ke tempat yang jauh dari pohonnya. Ini berlaku juga untuk wilayah lain mulai dari bisnis, politik, pendidikan dan lain-lain. Oleh karena itu siapkan diri anda dengan materi dan file yang baik sehingga akan menghasilkan buah yang baik pula.
0 Comments