By Ban
Leave a Comment
Categories: Uncategorized
Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) Arip Musthopa menduga kuat ada upaya kriminalisasi gerakan
mahasiswa melalui `bentrok Makassar` yang terkesan seperti didesain
kelompok tertentu, agar citra gerakan mahasiswa rusak di mata rakyat.
“Ini merupakan upaya kriminalisasi terhadap gerakan mahasiswa yang dari
masa ke masa merupakan satu roh dengan amanat penderitaan rakyat,”
katanya kepada wartawan di Sekretariat Pengurus Besar (PB) HMI di Jalan
Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat malam. Ia mengungkapkan itu,
ketika berbicara pada Konferensi Pers tentang penyerangan Sekretariat
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Makassar, Rabu (3/3) saat ada
demonstrasi besar-besaran terkait penuntasan kasus Bank Century oleh DPR
RI. “Indikasi adanya desain seperti itu, pertama, terlihat dari adanya
penyerangan aparat ke Sekretariat HMI yang salah satu dari satuan
Densus 88, seolah teman-teman mahasiswa kita itu teroris,” ujarnya.
Kedua, menurutnya, terjadi pemukulan terhadap beberapa anggota, termasuk
Ketua Umum HMI Cabang Makassar, saat melaporkan kejadian penyerangan
itu ke Markas Polwitabes setempat. “Yang ketiga, HMI dengan masyarakat
sesungguhnya tidak pernah ada konflik. Kerusuhan tersebut terjadi karena
aparat jelas-jelas memprovokasi preman-preman untuk melawan mahasiswa,”
tandasnya. Konferensi Pers itu juga dihadiri oleh perwakilan sejumlah
organisasi anggota Kelompok Cipayung Plus, seperti Ketua Umum Pengurus
Pusat (PP) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Sekjen DPP Ikatan
Mahasiswa Muhamadiyah (IMM), Sekjen Presidium DPP Perhimpunan Mahasiswa
Katolik Republik Indonesia (PMKRI), PII dan Presidium Pusat Gerakan
Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), KMHDI, Hikmahbudhi. Hindari Upaya
Kriminalisasi Karena itu, Arip Musthopa atas nama PB HMI mengimbau dan
mengajak seluruh elemen gerakan mahasiswa untuk menghindari upaya
kriminalisasi terhadap gerakan kemahasiswaan di Indonesia. Dalam kaitan
itu, semua elemen pergerakan mahasiswa yang hadir pada acara itu
sepakat menggelar rapat, untuk merumuskan sejumlah aksi bersama. “Ini
bentuk spontanitas semua elemen mahasiswa dalam rangka tetap
menyatupadukan pergerakannya bersama rakyat,” kata Ketua Bidang Media
dan Infokom PB HMI, Bambang M Fajar. Sementara itu, Ketua Komite Rakyat
Presidium Pusat GMNI, Muhammad Item menyatakan kekecewaannya terhadap
aksi anarkis yang justru dimulai oleh pihak aparat keamanan di beberapa
kota, saat berlangsung demonstrasi mahasiswa bersama rakyat mendukung
upaya DPR membongkar kasus Ba nk Century.
0 Comments